Ramadhan yaitu kesempatan untuk berbuat baik. Waktu ketika itu ternyata memang begitu gampang untuk melaksanakan kebaikan. Itulah mengapa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam semangat melaksanakan kebaikan lebih dari waktu-waktu lainnya.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak lagi melaksanakan kebaikan di bulan Ramadhan. Beliau memperbanyak sedekah, berbuat baik, membaca Al Qur’an, shalat, dzikir dan i’tikaf.” (Zaadul Ma’ad, 2: 25)
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata
,كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ لأَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْقُرْآنَ ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ“
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamadalah orang yang paling gemar melaksanakan kebaikan. Kedermawanan (kebaikan) yang dia lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika Jibril ‘alaihis salam menemui beliau. Jibril ‘alaihis salam tiba menemui dia pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur’an) hingga Al Qur’an final dibacakan untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apabila Jibril ‘alaihi salam tiba menemuinya, tatkala itu dia yaitu orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus.” (HR. Bukhari no. 4997 dan Muslim no. 2308)
Dari hadits di atas Imam Nawawirahimahullah berkata, “Itu berarti disunnahkan memperbanyak kebaikan di bulan Ramadhan.” Juga kata dia disunnahkan pula untuk mempelajari Al Alquran di bulan tersebut. Lihat Syarh Shahih Muslim, 15: 62.
Berarti kalau kita ada kesempatan berbuat baik, janganlah dilewatkan. Segeralah melaksanakan kebaikan, mumpung berada di bulan yang mulia. Jangan meremehkan satu kebaikan sedikit pun juga. Walau hanya dengan senyuman manis. Walau hanya dengan sedekah Rp.1000 yang kita miliki. Walau hanya dengan membaca 1 halaman Al Alquran setiap harinya. Jangan hingga ada kebaikan yang ditinggalkan selagi kita punya kesempatan.
Jabir bin Sulaim pernah dinasehati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
,وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ“
Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut yaitu bab dari kebajikan.” -HR. Abu Daud dan Tirmidzi
Abu Dzar juga pernah dinasehati menyerupai itu pula
,لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ“
Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri” (HR. Muslim no. 2626).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah juga menasehatkan kepada para wanita
,يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا ، وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ“
Wahai para perempuan muslimah, Janganlah salah seorang di antara kalian meremehkan pemberian tetangganya walau pemberiannya hanyalah kaki kambing.” (HR. Bukhari no. 2566 dan Muslim no. 1030, dari Abu Hurairah).
Walau itu sesuatu yang sedikit jangan dianggap remeh. Ingatlah bahwa pahala amalan apa pun akan dilipat gandakan di bulan Ramadhan.
Guru-guru dari Abu Bakr bin Maryam rahimahumullah pernah mengatakan, “Jika tiba bulan Ramadhan, bersemangatlah untuk bersedekah. Karena beramal di bulan tersebut lebih berlipat pahalanya menyerupai seseorang sedekah di jalan Allah (fii sabilillah). Pahala bacaaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di bulan lainnya.”
An Nakho’i rahimahullah mengatakan, “Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhol dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu bacaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya. Begitu juga pahala satu raka’at shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 270).
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua dapat terjadi alasannya yaitu mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan yaitu puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menyebabkan puasa di bulan Ramadhan sebagai bab dari rukun Islam, tiang penegak Islam.” (Idem, hal. 271)
Intinya, di antara alasan pahala suatu amalan dapat berlipat-lipat alasannya yaitu amalan tersebut dilaksanakan di waktu yang mulia yaitu menyerupai pada bulan Ramadhan. Begitu pula amalan dapat berlipat pahalanya jikalau dilaksanakan di daerah yang mulia (seperti di Makkah dan Madinah) atau dapat pula berlipat pahalanya alasannya yaitu dilihat dari keikhlasan dan ketakwaan orang yang mengamalkannya. (Lihat Lathoiful Maarif, hal. 269-271)
Semoga Allah memperlihatkan Ampunan, rahmat dan fasilitas bagi kita semua. Aamin .
Muhammad Abduh Tuasikal
0 Response to ":: Jangan Remehkan Satu Kebaikan Di Bulan Ramadhan"