Latest News

:: Cerita Nabi Yang Digergaji Yahudi



Setelah Bani Israil ditinggal sangat usang dengan kematian Nabi Sulaiman, Allah kemudian mengutus Nabi Yesaya (Isaiah). Ketika ia diutus, Bani Israil pun tengah dipimpin seorang raja yang saleh, Hizkia (Hezekiah). Itulah salah satu masa kedamaian bangsa Yahudi di Yerussalem.

Yesaya hadir memperlihatkan nasihat kepada mereka. Ia juga menjadi penasihat bagi Hizkia, memperlihatkan saran baik ataupun melarang hal jelek bagi kerajaan Yahudi. Sang nabiyullah pula yang mengambil keputusan segala urusan bagi Bani Israil.Suatu hari, Raja Hizkia ditimpa sebuah penyakit. Kakinya terkena abuh yang berat sangat. Kematian sudah ada dihadapannya.

Sementara raja sakit, rombongan pasukan Raja Babilonia,  Sennacherib (Sinharib) dikabarkan tengah menuju Yerussalem. Mereka bermaksud menyerbu negeri pimpinan Hizkia dengan 60 ribu pasukan.Raja Hizkia pun kebingungan. Ia khawatir rakyatnya tewas sia dan negerinya porak poranda. Namun ia tak sanggup melaksanakan apa-apa dengan penyakit yang tengah dideritanya. Ia pun meminta nasihat kepada Yesaya, apa yang harus ia lakukan.“Apakah Allah memperlihatkan wahyu kepada Anda mengenai pasukan Sanherib?” Tanya raja, lemas.“Allah belum memperlihatkan wahyu apapun kepadaku wacana itu,” jawab Yesaya.

Setelah beberapa hari, Yesaya mendapat perintah dari Allah supaya Hizkia bersedia turun tahta dan mengangkat raja gres sebagai penggantinya untuk menghadapi serangan Babilonia. Pasalnya, takdir maut telah erat dengan Hizkia. Dengan berat hati, Yesaya pun mengatakannya pada sang raja. Namun raja dengan lapang dada menerimanya.Raja Hezkia kemudian segera menghadap kiblat kemudian menengadahkan tangan berdoa.

Dengan hati yang tulus, sang raja memanjatkan doa, “Ya Tuhan dari segala Tuhan, Ya Raja dari segala raja…. Ya Tuhan yang penuh kebajikan dan penyanyang, Yang tidak tidur dan tidak mengantuk, Yang sanggup mengalahkan segala sesuatu… Ingatlah hambaMu ini atas apa yang telah hamba perbuat bagi bangsa Israel. Dan Engkau tentu lebih mengetahuinya, Engkau mengetahui setiap perbuatan hamba dan segala diam-diam hamba,” ujar Raja Hezkia, menangis, meminta belas kasih dari Allah Ta’ala.Allah pun menjawab doa raja yang saleh itu.

Kepada Yesaya Allah berfirman bahwa Dia sangat bahagia Hezkia memanjatlkan doa kepadaNya. Allah pun memperpanjang usia Hizkia sampai 15 tahun lagi. Mendapat wahyu itu, Yesaya pun segera member kabar kepada sang raja dengan gembira.Mendengar kabar tersebut, Raja Hezkia pun segera menyungkur sujud dan memanjatkan syukur. “Ya Tuhan, Engkau memperlihatkan kerajaan bagi siapa yang Engkau kehendaki. Engkau mengangkat kedudukan siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau mengetahui segala hal ghaib dan nyata. Engkau yakni Al Awwal dan Al Akhir, Engkau memperlihatkan rahmat dan menjawab orang-orang yang kesulitan,” ujar Hezkia memuji Tuhan seluruh alam.Usai sujud syukur, Yesia meminta sang raja untuk mengusap kaki yang abuh dengan sari daun Ara. Dengan kehendak Allah, penyakit raja sembuh seketika.

Tak hanya menyembuhkan oenyakit raja, Allah pun menolong Bani Israil dengan mengalahkan tentara Sanherib. Tiba-tiba di pagi hari, seluruh pasukan mati tergeletak, kecuali sang Raja Sanherib dan kelima tangan kanannya, termasuk Nebukadnezar.Mereka dibelenggu selama 70 hari, kemudian dipulangkan ke Babilonia.

Saat kembali, Raja Sanherib pun menanyakan hal gila yang terjadi pada mereka. Para tukang sihir negeri itu pun menyampaikan kepadanya, “Kami bercerita wacana Tuhan dan nabi mereka, tapi Anda tak pernah mendengarkan kami. Mereka yakni bangsa yang mempunyai Tuhan,” ujar para tukang sihir. Sang raja Babilonia pun berkidik, ia kemudian merasa sangat takut akan Allah.Sementara di Yerussalem, sesudah perpanjangan usia yang diberikan Allah, Raja Hezkia pun menemui ajalnya. Pasca meninggalnya Hezkia, Yerussalem porak poranda. Kondisi Bani Israil sangat buruk. Yesaya yang masih hidup di tengah mereka pun tetap mendakwahkan tauhid dan menyeru Bani Israil supaya tetap di jalan Allah. Ia mengingatkan Bani Israil untuk tetap mengingat Allah meski kondisi negara carut marut.

Namun salah satu sifat Yahudi yakni menentang para nabi. Meski Yesaya selalu menjadi wali bagi mereka, bangsa Israil itu justru murka kepadanya. Mereka geram dengan ceramah Yesaya. Mereka pun kemudian memusuhi nabiyullah dan berencana membunuhnya.Hingga suatu hari, Yesaya tengah melewati sebuah pohon. Sementara Bani Israil mengejarnya untuk membunuhnya. Lalu tiba-tiba pohon yang dilewati sang utusan Allah itu terbuka. Yesaya pun masuk dan berlindung di dalam pohon. Namun Syaithan melihat Yesaya masuk ke dalam pohon. Syaithan pun kemudian membuah jubah sang nabi terjepit sehingga terlihat oleh Bani Israil. Melihatnya, Bani Israil pun segera mengambil gergaji kemudian menggergaji pohon itu. Yesaya pun wafat dibunuh oleh umatnya sendiri.Kisah Nabi Yesaya tersebut tak tercantum dalam Al Qur’an, pun tak dikabarkan oleh Rasulullah.

Sebenarnya jumlah nabi -nabi itu banyak sekali. Ada yang menyebutkan 124.000 ribu. Namun dalam Al Alquran yang diceritakan sebanyak 25 nabi.
Dalam pedoman Islam, nama Yesaya juga tak termasuk dalam nama 25 nabi yang harus diketahui. Hanya saja, Ibnu Katsir memasukkan kisah Yesaya tersebut dalam kitabnya “Qashshashul Anbiya”.

Menurut Ibn Katsir, mengutip dari riwayat Muhammad Ibn Ishaq, Nabi Yesaya merupakan nabi yang muncul sebelum kala Nabi Zakaria dan Yahya. Beliau bahkan salah satu nabi yang bernubuat mengenai Nabi Isa dan Nabi Muhammad Rasulullah.

Silahkan merujuk kembali kitab Ibn Katsir tersebut.



Republika online

0 Response to ":: Cerita Nabi Yang Digergaji Yahudi"

Total Pageviews