Latest News

Kisah Nabi Muhammad Kecil, Penuh Dengan Murung Cita

 Segala puji bagi Allah yang kuasa semesta alam yang senantiasa menawarkan nikmat dan karuniany Kisah Nabi Muhammad kecil, Penuh dengan Duka Cita
Bismillahhirrohmannirrohim.
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin
Alhamdulillahi rabbil 'alamin
Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Segala puji bagi Allah yang kuasa semesta alam yang senantiasa menawarkan nikmat dan karunianya kepada kita semua.

Allahuma shalli 'ala Muhammad. Sholawat serta salam marilah kita panjatkan kehadirat junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita nanti-nanti syafaatnya kelak di hari akhir.

Sebagai umat islam alangkah baiknya kita mengenal lebih erat siapa nabi panutan kita, Nabi yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang jelas benderang. Bagi orang-orang berumur mungkin dongeng nabi Muhammad sudah sangat tidak asing, alasannya ialah pastilah pada ketika kecil dahulu sudah pernah mendengarkannya namun kami ragu untuk zaman kini ini apakah belum dewasa masih sanggup mengetahuinya ataukah hanya sebatas kenal nama Nabi Muhammad.

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad lahir di makkah pada hari senin tanggal 12 Robi'ul awal tahun gajah, apabila dilihat pada tahun masehi kurang lebih bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Mengapa disebut Tahun gajah? Penamaan tahun gajah berkaitan dengan kejadian pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah yaitu gubernur Habsyi Yaman yang ingin menghancurkan Ka'bah, Namun sebelum hingga ke kota makkah mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa kerikil kerikil panas (lihat pada QS. Al-Fiil).

Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim, alasannya ialah pada ketika dia lahir ayahnya yang berjulukan Abdullah telah wafat. Ibu dia berjulukan Siti Aminah. Dalam buku Shahih Bukhari cuilan Mab'ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab atau garis keturunan nabi Muhammad ialah sebagai berikut : Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'add bin Adnan.

Imam Bukhari menambahkan di dalam kitab Tarikh al-Kabir : Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya'rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim... . Menurut para pakar sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany - antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 Kakek. Kaprikornus sanggup kita lihat bahwa nabi Muhammad merupakan keturunan Nabi Ibrahim as.

Masa Kecil Nabi Muhammad SAW

Zaman pada waktu nabi muhammad lahir disebut dengan zaman Jahiliyah yang artinya zaman kebodohan. mengapa disebut dengan zaman jahiliyah alasannya ialah kala itu masyarakat mempunyai kebiasaan jelek berupa menyembah patung atau berhala. Selain menyembah berhala kebiasaan jelek lainnya menyerupai mabuk-mabukkan, berjudi, maksiat, dan merendahkan derajat wanita.(coba renungkan apakah zaman kini sama dengan zaman jahiliyah terdahulu?) Masyarakat zaman dahulu hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut kabilah. Hidup serba bebas, tidak ada hukum dalam masyarakat sehingga kehidupan sangat kacau balau.
Kebiasaan dikalangan pemuka pada ketika itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang gres lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Menurut riwayat, Siti Aminah menyusi Muhammad hanya beberapa hari saja, Tsuaibah menyusui tiga hari sesudah itu kemudian oleh Abdul Muthalib disusukan kepada Halimah Sa'diyah istri haris dari kabilah Banu saad. Sesungguhnya atas kehendak Allah jualah hingga Halimah menyusui Rasulullah ketika kecilnya. Sebab ketika pertama kali ditawarkan untuk menyusuinya, dia enggan menerimanya alasannya ialah rasulullah anak yatim yang tidak sanggup diperlukan imbalan bahan yang layak darinya. Tetapi ketika tidak didapatkan lagi bayi lain untuk disusui, maka diapun mendapatkan bayi Muhammad untuk disusui di perkampungan Bani Sa'ad. ternyata dia tidak salah pilih, alasannya ialah yang dia susui telah Allah persiapkan menjadi insan paling agung di muka bumi yang akan menerangi dunia. masuk akal saja sesudah itu kehidupan Halimah penuh dengan keberkahan.

Pembelahan Dada Rasulullah

Syaqqus Shadr atau dikenal dengan istilah pembelahan dada ialah kejadian yang dialami Muhammad pada usia 5 tahun. Suatu hari, ketika Muhammad bermain bersama teman-temannya tiba-tiba tiba malaikat jibril menghampiri dan menyergapnya. Muhammad dibaringkan kemudian dadanya dibelah, hatinya diambil untuk selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya, seraya berkata : "Inilah cuilan setan yang ada padamu". kemudian hati tersebut dicuci di ember emas dengan air zam-zam dan dikembalikanlah hati tersebut ditempat semula.

Teman-teman sepermainannya melaporkan kejadian tersebut kepada Halimah dan berkata " Muhammad dibunuh, Muhammad dibunuh". Mereka bergegas menghampiri daerah Rasulullah dan mendapatinya dalam keadaan pucat pasi.
Setelah kejadian tersebut, Halimah sangat khawatir terhadap keselamatan Muhammad kecil dan hasilnya tak usang sesudah itu, dia memutuskan untuk memulangkannya kepada Siti Aminah. Berangkatlah Halimah ke Makkah dan dengan berat hati dikembalikannya Muhammad kepada Ibunya.

Wafatnya Ibu Tercinta

Setelah beberapa waktu tinggal bersama ibunya, Pada usia enam tahun sang ibu mengajaknya berziarah ke makam suaminya di Yatsrib. Mereka menempuh perjalanan sepanjang 500 km dan ditemani oleh Ummu Aiman, Mereka menetap kurang lebih selama sebulan.

Merekapun kembali ke Makkah, Namun di tengah perjalanan Ibunda Beliau sakit dan hasilnya meninggal di perkampungan Abwa' yang terletak antara Makkah dan Yatsrib (Madinah).

Sang Kakek Abdul Muthalib sangat iba terhadap cucu kesayangannya yang sudah menjadi yatim piatu diusianya yang masih sangat dini. Maka dibawa dan diasuhlah Muhammad, Abdul Muthalib mengasihi Muhammad melebihi anak-anaknya sendiri.

Pada ketika itu Abdul Muthalib mempunyai daerah duduk khusus di bawah Ka'bah, tidak ada seorangpun yang berani duduk di atasnya, sekalipun anak-anaknya, mereka hanya berani duduk disisinya. Namun Muhammad yang ketika itu masih belum dewasa justru bermain-main dan duduk di atasnya. Karuan saja paman-pamannya mengambil dan menariknya, namun ketika sang kakek melihat hal tersebut dia malah melarang mereka seraya berkata "Biarkan dia, Demi Allah anak ini mempunyai kedudukan sendiri". Akhirnya Muhammad kembali duduk di majlisnya, diusapnya punggung cucunya tersebut dengan suka cita melihat apa yang mereka perbuat.

Lagi-lagi kasih sayang sang kakek tak berlangsung usang dirasakan muhammad kecil. Saat Rasulullah berusia 8 tahun kakeknya meninggal dunia, sebelum wafat dia berpesan biar cucunya tersebut dirawat oleh paman dari pihak bapaknya yaitu Abu Thalib.

 Bersama sang paman
Muhammad berada dalam asuhan pamannya yang juga sangat menyayanginya. Abu Thalib merawat Muhammad bersama anak-anaknya yang lain, bahkan lebih disayangi dan dimuliakan. Begitu seterusnya Abu Thalib selalu di sisi Rasulullah merawatnya, melindungi, dan membelanya bahkan hingga dia diangkat menjadi rasul. Hal tersebut berlangsung tidak kurang selama empat puluh tahun bersama Pendeta Buhaira.
Demikianlah sedikit Kisah Nabi Muhammad pada ketika dia masih kecil. penuh dengan sedih cita bahkan sanggup terhitung sangat banyak dukanya. Namun Allah-lah yang selalu menjaga beliau.

--Mohon maaf kalau terdapat kesalahan dalam pengetikan ataupun penyampaian informasi, penulis hanyalah insan biasa yang tak luput dari salah dan dosa alasannya ialah kebenaran semata-mata hanya milik Allah Azza wa Jalla--

-- Sampaikanlah walau hanya satu ayat --

0 Response to "Kisah Nabi Muhammad Kecil, Penuh Dengan Murung Cita"

Total Pageviews