Kumpulan hadits Shahih Bukhari (صحيح البخارى) lengkap beserta arabnya nomor 31 hingga dengan nomor 38, di dalam kitab Iman (كتاب الإيمان) mengambarkan wacana Iman seorang Muslim.
Terjemahan Hadits shahih bukhari no.31 kezhaliman di bawah kezhaliman
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan juga telah meriwayatkan hadits yang serupa ini, Telah menceritakan kepadaku [Bisyir bin Khalid Abu Muhammad Al 'Asykari] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] berkata: dikala turun ayat: 'Orang-orang beriman dan tidak mencampur adukkan akidah mereka dengan kezhaliman' para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapakah diantara kami yang tidak berbuat zhalim? Maka Allah 'azza wajalla menurunkan (firman-Nya): 'Sesungguhnya kesyirikan ialah kezhaliman yang besar'. (QS. Luqman: 13)
Hadits Shahih Bukhari no. 32
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 32 tanda-tanda nifaq (munafik)
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Abu ar Rabi'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia bersabda: 'Tanda-tanda munafiq ada tiga; kalau berbicara dusta, kalau berjanji mengingkari dan kalau diberi amanat dia khianat'
Hadits Shahih Bukhari no. 33
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 33
Telah menceritakan kepada kami [Qabishah bin 'Uqbah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah bin 'Amru] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Empat hal bila ada pada seseorang maka dia ialah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, kalau diberi amanat dia khianat, kalau berbicara dusta, kalau berjanji mengingkari dan kalau berseteru curang'. Hadits ini diriwayatkan pula oleh [Syu'bah] dari [Al A'masy].
Hadits Shahih Bukhari no. 34
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 34 menghidupkan malam lailatul qadar belahan akidah
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Al Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa menegakkan lailatul qodar sebab akidah dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu'
Hadits Shahih Bukhari no. 35
Terjemahan hadits shahih Bukhari no. 35 jihad belahan dari akidah
Telah menceritakan kepada kami [Harami bin Hafsh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Umarah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia bersabda: 'Allah menjamin orang yang keluar (berperang) di jalan-Nya, tidak ada yang mendorongnya keluar kecuali sebab akidah kepada-Ku dan membenarkan para rasul-Ku untuk mengembalikannya dengan memperoleh pahala atau ghonimah atau memasukkannya ke surga. Kalau seandainya tidak memberatkan umatku tentu saya tidak akan duduk tinggal membisu di belakang sariyyah (pasukan khusus) dan tentu saya ingin sekali bila saya terbunuh di jalan Allah kemudian saya dihidupkan lagi kemudian terbunuh lagi kemudian saya dihidupkan kembali kemudian terbunuh lagi'.
Hadits Shahih Bukhari no. 36
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 36 menghidupkan ibadah sunnah Ramadhan belahan akidah
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Humaid bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa menegakkan Ramadlan sebab akidah dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu'.
Hadits Shahih Bukhari no. 37
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 37 melakukan shaum ramadhan sebab ridha Allah belahan dari akidah
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang berpuasa sebab akidah dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu'.
Hadits Shahih Bukhari no. 38
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 38 Agama itu gampang
Telah menceritakan kepada kami [Abdus Salam bin Muthahhar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ali] dari [Ma'an bin Muhammad Al Ghifari] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar besar hati dan minta tolonglah dengan Al Ghadwah (berangkat di awal pagi) dan ar-ruhah (berangkat sesudah zhuhur) dan sesuatu dari ad-duljah ((berangkat di waktu malam) '
Hadits Shahih Bukhari Bab Iman 31 - 38
Hadits Shahih Bukhari no. 31 حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، ح. قَالَ وَحَدَّثَنِي بِشْرٌ، قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ لَمَّا نَزَلَتِ {الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ} قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَيُّنَا لَمْ يَظْلِمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ {إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ}
Terjemahan Hadits shahih bukhari no.31 kezhaliman di bawah kezhaliman
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan juga telah meriwayatkan hadits yang serupa ini, Telah menceritakan kepadaku [Bisyir bin Khalid Abu Muhammad Al 'Asykari] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] berkata: dikala turun ayat: 'Orang-orang beriman dan tidak mencampur adukkan akidah mereka dengan kezhaliman' para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapakah diantara kami yang tidak berbuat zhalim? Maka Allah 'azza wajalla menurunkan (firman-Nya): 'Sesungguhnya kesyirikan ialah kezhaliman yang besar'. (QS. Luqman: 13)
Hadits Shahih Bukhari no. 32
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ، قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ"
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 32 tanda-tanda nifaq (munafik)
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Abu ar Rabi'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia bersabda: 'Tanda-tanda munafiq ada tiga; kalau berbicara dusta, kalau berjanji mengingkari dan kalau diberi amanat dia khianat'
Hadits Shahih Bukhari no. 33
حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ، قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ ". تَابَعَهُ شُعْبَةُ عَنِ الأَعْمَشِ
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 33
Telah menceritakan kepada kami [Qabishah bin 'Uqbah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah bin 'Amru] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Empat hal bila ada pada seseorang maka dia ialah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, kalau diberi amanat dia khianat, kalau berbicara dusta, kalau berjanji mengingkari dan kalau berseteru curang'. Hadits ini diriwayatkan pula oleh [Syu'bah] dari [Al A'masy].
Hadits Shahih Bukhari no. 34
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ، قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ "
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 34 menghidupkan malam lailatul qadar belahan akidah
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Al Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa menegakkan lailatul qodar sebab akidah dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu'
Hadits Shahih Bukhari no. 35
حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ حَفْصٍ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ، قَالَ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ، قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ بْنُ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " انْتَدَبَ اللَّهُ لِمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيلِهِ لاَ يُخْرِجُهُ إِلاَّ إِيمَانٌ بِي وَتَصْدِيقٌ بِرُسُلِي أَنْ أُرْجِعَهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ، أَوْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَلَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي مَا قَعَدْتُ خَلْفَ سَرِيَّةٍ، وَلَوَدِدْتُ أَنِّي أُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ"
Terjemahan hadits shahih Bukhari no. 35 jihad belahan dari akidah
Telah menceritakan kepada kami [Harami bin Hafsh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Umarah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia bersabda: 'Allah menjamin orang yang keluar (berperang) di jalan-Nya, tidak ada yang mendorongnya keluar kecuali sebab akidah kepada-Ku dan membenarkan para rasul-Ku untuk mengembalikannya dengan memperoleh pahala atau ghonimah atau memasukkannya ke surga. Kalau seandainya tidak memberatkan umatku tentu saya tidak akan duduk tinggal membisu di belakang sariyyah (pasukan khusus) dan tentu saya ingin sekali bila saya terbunuh di jalan Allah kemudian saya dihidupkan lagi kemudian terbunuh lagi kemudian saya dihidupkan kembali kemudian terbunuh lagi'.
Hadits Shahih Bukhari no. 36
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ "
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 36 menghidupkan ibadah sunnah Ramadhan belahan akidah
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Humaid bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa menegakkan Ramadlan sebab akidah dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu'.
Hadits Shahih Bukhari no. 37
حَدَّثَنَا ابْنُ سَلاَمٍ، قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ، قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 37 melakukan shaum ramadhan sebab ridha Allah belahan dari akidah
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang berpuasa sebab akidah dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu'.
Hadits Shahih Bukhari no. 38
حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلاَمِ بْنُ مُطَهَّرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ مَعْنِ بْنِ مُحَمَّدٍ الْغِفَارِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ"
Terjemahan hadits shahih bukhari no. 38 Agama itu gampang
Telah menceritakan kepada kami [Abdus Salam bin Muthahhar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ali] dari [Ma'an bin Muhammad Al Ghifari] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar besar hati dan minta tolonglah dengan Al Ghadwah (berangkat di awal pagi) dan ar-ruhah (berangkat sesudah zhuhur) dan sesuatu dari ad-duljah ((berangkat di waktu malam) '
0 Response to "Hadits Shahih Bukhari Wacana Doktrin (Hadits No. 31-38)"