Latest News

Tata Cara Doa Niat Mandi Wajib Yang Benar

Tata Cara doa niat mandi wajib yang benar seringkali salah dalam pelaksanaannya. Banyak dari kita yang melaksanakan mandi wajib (junub) hanya sebatas sebagai syarat menggugurkan kewajiban tanpa memikirkan apakah sah dalam sholatnya atau tidak, naudzubillah.

Mandi wajib yang benar

Sebelum membahas ihwal tata cara mandi wajib pertama yang harus kita ketahui yakni pengertiannya.
Mandi wajib sering disebut juga dengan Junub/janabah dalam bahasa arab mandi yakni ghusl, dalam istilah bahasa artinya mengalirkan. Kaprikornus mandi junub yakni mengalirkan air (mandi) yang dilakukan ketika junub.
adapun dalil yang berkaitan dengan junub (mandi wajib) ini terdapat dalam Al Alquran surat Al maidah ayat 6 dan Surat An Nisa' ayat 43 (Buka Al Alquran sendiri ya!).
Mandi Wajib umumnya dilakukan berkaitan dengan 3 hal yaitu mandi wajib sehabis berhubungan, mandi wajib sehabis haid dan mandi wajib sehabis nifas. Terdapat 1 lagi mandi wajib namun dalam bukan kita sendiri yang melakukannya melainkan orang lain, yaitu mandi wajib jenazah.

Tata cara dan niat mandi wajib

1. Berdoa ketika memasuki kamar mandi. baca : doa masuk kamar mandi
2. Niat, dibaca dalam hati
Yang paling umum niat mandi wajib yaitu :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala"
Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardhu alasannya yakni Allah ta’aala.
Namun demikian ada beberapa doa mandi wajib yang lebih spesifik dan terfokus pada tujuan kita melaksanakan junub.

Niat Mandi Wajib sehabis Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Haid Lillahi Ta'ala"
Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas haid alasannya yakni Allah Ta'ala.

Niat Mandi Wajib sehabis Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsin Nifaasi Lillaahi Ta'aala"
Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas nifas alasannya yakni Allah Ta'ala.

Niat Mandi Wajib sehabis ber-hubungan suami istri-istri
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitul Ghusla liraf'il hadatsil akbari minal jinabati fardhan lillahi Ta'alaa"
Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar dari seluruh tubuhku alasannya yakni jinabat alasannya yakni Allah Ta’ala.
3. Mencuci tangan sebanyak 3x
4. Membersihkan kem@luan dan sekitarnya hingga p@nt@t dengan memakai tangan kiri
5. Berwudhu layaknya ibarat ketika akan melaksanakan sholatnya
6. Menyiram air di kepala sebanyak 3x hingga ke pangkal rambut, menyela-nyela dengan jari dimulai dari bab kanan terlebih dahulu
7. Mengguyur air dan membersihkan seluruh tubuh dimulai dari bab kanan terlebih dahulu, kemudian bab kiri.
baca juga : macam-macam hadas

Hadits-hadits berkaitan dengan mandi wajib atau mandi junub

عن عائشة رضي الله عنها قالت : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا اغتسل من الجنابة غسل يديه ، ثم توضأ وضوءه للصلاة ، ثم اغتسل ، ثم يخلل بيده شعره حتى إذا ظن أنه قد أروى بشرته أفاض عليه الماء ثلاث مرات ، ثم غسل سائر جسده
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha; dia berkata, “Bahwa kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah maka dia mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk sholat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, hingga dia menyeka air hingga kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
عن ميمونة بنت الحارث رضي الله عنها زوجة النبي صلى الله عليه وسلم أنها قالت : وضعتُ لرسول الله صلى الله عليه وسلم وَضوء الجنابة ، فأكفا بيمينه على يساره مرتين أو ثلاثا ، ثم غسل فرجه ، ثم ضرب يده بالأرض أو الحائط – مرتين أو ثلاثا – ثم تمضمض واستنشق ، ثم غسل وجهه وذراعيه ، ثم أفاض على رأسه الماء ، ثم غسل سائر جسده ، ثم تنحّى فغسل رجليه ، قالت : فأتيته بخرقة فلم يُردها ، وجعل ينفض الماء بيده
Dari Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu‘anha; dia mengatakan, “Saya menyiapkan air bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mandi junub. Kemudian dia menuangkan (air tersebut) dengan tangan kanannya di atas tangan kirinya sebanyak dua kali – atau tiga kali, kemudian dia basuh ke-malu-annya, kemudian menggosokkan tangannya di tanah atau di tembok sebanyak dua kali – atau tiga kali. Selanjutnya, dia berkumur-kumur dan ber-istinsyaq (menghirup air), kemudian dia basuh mukanya dan dua tangannya hingga siku. Kemudian dia siram kepalanya kemudian seluruh tubuhnya. Kemudian dia mengambil posisi/tempat, bergeser, kemudian mencuci kedua kakinya. Kemudian saya memperlihatkan kepadanya kain (semacam handuk) tetapi dia tidak menginginkannya, kemudian dia menyeka air (di tubuhnya) dengan memakai kedua tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
baca juga : waktu terbaik untuk berhubungan
تَأْخُذُإِحْدَا كُنَّ مَائَهَا وَسِدْرَهَا فَتََطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أوْ تَبْلِغُ فِي الطُّهُورِ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُُهُ دَلْكًا شَدِ يْدًا حَتََّى تَبْلِغَ شُؤُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا المَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطْهُرُ بِهَا قَالَتْ أسْمَاءُ كَيْفَ أتََطَهَّرُبِهَا قَالَ سُبْحَانَ الله ِتَطَهُّرِي بِهَا قَالَتْْ عَائِشَةُ كَأنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ تَتَبَّعِي بِهَا أثَرَالدَّمِ
“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh juga dipakai pengganti sidr seperti: sabun dan semacamnya) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya kemudian menggosok-gosokkannya dengan berpengaruh sehingga air hingga pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, kemudian mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak basi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata: “Bagaimana saya bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah” maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).”

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa seorang perempuan bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ihwal mandi dari haid. Maka dia memerintahkannya tata cara bersuci, dia bersabda:
تَأْخُذُ فِرْصَةً مِنْ مِسْكٍ فَتَطَهُّرُ بِهَا قَالَتْ كَيْفَ أَتَطَهُّرُ بِهَاقَالَ تَطَهَّرِي بِهَاسُبْحَانَ اللهِ.قَالَتْ عَائِشَةُ وَاجْتَذَبْتُهَا إِلَيَّ فَقُلْتُ تَتَبْعِي بِهَاأَثَرَا لدَّمِ
“Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak basi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: “Bagaimana caranya saya bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah bersucilah!” Maka ‘Aisyah menarik perempuan itu kemudian berkata: “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya(potongan kain/kapas).” (HR. Muslim: 332)

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dia berkata:
كُنَّاإِذَأَصَابَتْ إِحْدَانَاجَنَابَةٌأَخَذَتْ بِيَدَيْهَاثَلَاثًافَوْقَ رَأْسَهَا ثُمَََّ تَأْخُذُ بِيَدِهَا عَلَى شِقِّهَاالْأيَْمَنِ وَبِيَدِهَااْلأُخْرَى عََََلَى شِقِّهَااْلأ يْسَرِ
“Kami (istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali kemudian menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya kemudian menyiramkannya ke bab tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bab tubuh yang kiri.” (Hadits Shahih riwayat Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253)

Demikianlah Tata Cara doa niat mandi wajib yang benar lengkap untuk haid, nifas maupun sehabis berafiliasi baik untuk pria maupun perempuan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

0 Response to "Tata Cara Doa Niat Mandi Wajib Yang Benar"

Total Pageviews